Lulu' Anwariyah

Guru bahasa inggris di MTs Negeri 4 Banyuwangi. Aktif pada kegiatan MGMP bahasa inggris dan aktif mengajar sejak tahun 2003 sampai sekarang. Lulus dari Pergurua...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkah Cinta dari Ayah dan Bunda

Berkah Cinta dari Ayah dan Bunda

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-7

Hampir dua tahun peristiwa memilukan itu terjadi, seakan dunia rasa runtuh. Hati terserak dan rasa pilu menghujam di sanu bari. Handphoneku berdering, lamat suara temanku mengatakan “Bapakmu kemana hari ini?”, “gak tau, emang kenapa?”. “Cepatlah ke UGD, bapakmu kecelakaan”. Sontak kaget ku bergegas menuju UGD. Sampailah di sana, bapak sudah terbaring dengan berlumuran darah di kepala dan badanya. Ku hanya mampu terdiam, dan ku tahan air mata ini untuk menangis. Bapak hanya mampu terdiam, tak bisa di ajak berbicara. Dokter segera memberi tahu kami,bahwa bapak harus segera di rujuk ke Rumah Sakit.

Sepanjang jalan di Ambulance, bapak muntah darah dan ku hanya mampu berdo’a dan sesekali sesenggukan karena tak kuasa lagi menahan air mata. Sampailah di Rumah Sakit, Bapak di tanya berbagai pertanyaan oleh perawat untuk menyakinkan daya ingat beliau. “Bapak namanya siapa?”, “Masyhuri”, Oh masih ingat gumamku dalam hati. Tahap selanjutnya bapak harus menjalani ronsen untuk mendeteksi apa yang terjadi di kepala beliu. Setelah beberapa menit hasilnya, bapak mengalami gagar otak ringan yang akan mempengaruhi ingatannya.

Alhamdulillah masih bersyukur, tetapi bapak harus ada di ruang ICU sampai daya ingatnya membaik. Secara bergatian kami anak-anaknya menunggu bapak, bapak tidak lagi ingat dengan siapapun dan apa yang telah terjadi pada dirinya. Beliau selalu meronta ingin wudlu dan solat, padahal kondisi beliau yang tidak mungkin melakukan kewjiban tersebut. Setiap meronta kami harus sabar menenangkan. Kami anak-anaknya sibuk dengan tugas dinas di pagi hari, adik ragil dari Malang yang selalu menunggu dengan sabar ketika kami dinas. Kebetulan dia bidan honorer, yang belum banyak terikat oleh aturan kerja.

Hari-hari berlalu dengan penuh harap cemas, adikku izin total untuk merawat bapak. Dia siap dengan segala resiko, jika rumah sakit memperhentikannya, dia juga siap. Satu bulan penuh adikku merawat bapak, dan waktunya dia kembali, sesuai perjanjian dengan rumah sakit. Pihak direktur memanggil adikku, berdekup apa yang akan terjadi “Mbak riza, selamat anda saya promosikan menjadi menejer rumah sakit?”, “seriuskah ibu, mau mengangkat saya menjadi menejer?”, “Ya potensi anda sangat luar biasa.” “Selamat!”, Adikku masih tercengang bingung, “tapi saya bukan seorang dokter, hanya seorang bidan”. Ibu direktur menjawab “Saya yakin potensi anda melebihi para dokter yang ada”. “kemajuan rumah sakit ini, ada pada tangan anda.” “Jika suatu saat mbak riza ingin melanjutkan kuliah, rumah sakit siap membiayai kuliah anda”.Dengan rasa tidak percaya adikku mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang ibu direktur berikan. “Terimakasih dok, saya akan menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Luar biasa bukan, mulyakanlah orang tuamu, niscaya Alloh akan memulyakanmu. Bukannya adikku harusnya di berhentikan karena rumah sakit sudah menanggung rugi, atas ketidak hadiranya, Tapi atas kuasa Alloh, adikku malah di angakat derajatnya. Selagi orang tua kita masih ada, mulyakanlah mereka. Barokah hidup kita ada pada mereka. Seperti yang sudah difirmankan Alloh dalam surat Al-Isra’ : 23-24, yang artinya.

“Dan Rabb-mu menyuruh manusia untuk beribadah kepada-Nya dan selalu berbuat baik kepada orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut. Maka jangan mengatakan ‘ah’ dan membentaknya.” (Al-isra’ :23)

Bersyukur pada Alloh kondisi bapak terus membaik, walaupun harus kontrol setiap bulan untuk mengambil obat jantung. Beliau sudah tidak bisa jauh dari obat, begitupun untuk ibu yang mengalami sakit pada persendiannya. Semoga selalu di beri kesehatan untuk ibu dan ayah tercinta, salam hormat dari kami anak-anakmu yang belum bisa secara penuh membahagiakanmu. Semoga para pembaca yang masih punya orang tua selalu sabar dan tulus dalam mengasihi mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah, karomah orang tua begitu dahsyat. Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 Jan
Balas

Iya bund, Aamiin.

24 Jan



search

New Post